Yang
kita tahu selama ini, kucing dapat melihat dengan baik dalam gelap. Bagaimana mungkin melihat dalam kondisi gelap? Bahkan
gelap total? Hei! Sebelumnya, apa itu gelap?
Gelap
identik dengan tidak ada cahaya. Gelap lain dengan hitam. Ada istilah cahaya
gelap, tapi tidak untuk cahaya hitam.
![]() |
| Eigengrau |
Eigengrau
dianggap lebih terang daripada benda hitam pada kondisi
terang normal, karena kontras warna lebih
diutamakan sistem penglihatan daripada keadaan terang mutlak. Misalnya,
langit gelap tampak lebih gelap daripada eigengrau karena kontras warna yang
diakibatkan oleh bintang.
Mata kucing agak “miring”. Bukan kelainan, tapi inilah
keistimewaan. Justru dalam kondisi gelap, yang dilihat oleh mata kucing adalah
warna abu-abu (lebih cerah dari eigengrau). Kira-kira
seperti ini yang dilihat kucing pada malam hari:
Foto
di atas memperlihatkan bagaimana manusia melihat (bagian atas) dan bagaimana kucing
melihat pemandangan yang sama. Foto oleh Nickolay Lamm, Popsci.com.
Kenyataannya,
kucing memang dapat melihat dalam gelap 6 sampai 8 kali lebih baik daripada
kita, karena :
- Sebagian disebabkan mereka memiliki jumlah sel batang (rod cell) lebih banyak daripada sel kerucut (cone cell). Sedikitnya sel kerucut ini berimbas kurang jagonya kucing melihat di siang hari dan terbatas mengenali warna. Untuk diketahui, sel batang dan sel kerucut adalah jenis penerima cahaya (photoreceptor) dalam retina. Sel kerucut (latin: konus) mengandung iodopsin (protein sel fotoreseptor yang merupakan dasar dari penglihatan warna). Fungsi sel kerucut untuk menerima rangsang warna merah, biru, dan hijau. Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara ketiga pigmen. Apabila retina mata hanya memiliki satu pigmen atau satu sel kerucut maka akan mengalami buta warna. Orang yang hanya memiliki dua macam sel kerucut disebut dikromat. Sementara itu, orang yang hanya memiliki satu macam sel kerucut disebut monokromat. Pada monokromat, warna yang terlihat oleh mata hanya hitam dan putih serta bayangan kelabu. Mata kucing memang mengandung ketiga tipe cone cell tersebut, namun jumlah dan distribusi masing-masing sel berbeda. Hasilnya, kucing tidak bisa melihat warna yang sama seperti yang dilihat manusia secara umum. Ada pakar yang menyatakan warna yang bisa dilihat kucing hanya biru dan kuning, ada juga yang menyatakan hanya biru dan kelabu.
- Kornea mereka besar. Pupil mereka yang elips dapat membuka dengan sangat lebar dalam cahaya remang-remang, tetapi bisa berkontraksi hingga menjadi bukaan yang sangat sempit untuk melindungi retinanya dari cahaya yang terang.
- Kebanyakan hewan yang beraktivitas di malam hari (nocturnal) mempunyai keistimewaan, yaitu adanya permukaan reflektif di belakang retina. Permukaan reflektif tersebut dinamakan tapetum lucidum, yang membantu hewan untuk melihat dalam kegelapan.
Tapetum
Lucidum
Maaf
gambarnya sedikit gila.
Tapetum Lucidum. Kedengarannya seperti mantra Harry
Potter, tapi bukan. Tapetum lucidum ini adalah lapisan yang berada di belakang
retina. Fungsinya memantulkan cahaya sehingga kucing bisa melihat dalam gelap. Memang
tapetum lucidum dapat meningkatkan penglihatan dalam kondisi kurang cahaya,
tetapi menyebabkan penglihatan sedikit kabur. Objek yang kita lihat dengan
jelas pada jarak 30 meter baru bisa dilihat dengan jelas oleh kucing pada jarak
6 meter.
“Tapetum
lucidum ini bekerja seperti cermin, memantulkan cahaya dan memungkinkan sel batang
dan sel kerucut pada mata memiliki kesempatan untuk mengambil sejumlah cahaya
yang terbatas pada malam hari,” jelas Dr. Powell.
"Ini
adalah sebuah fitur adaptif pada hewan yang cenderung berburu pada waktu fajar
dan senja," kata Dr. Miller. "Mata pada hewan-hewan ini ditujukan untuk penglihatan
pada cahaya rendah. Mereka termasuk anjing, kucing, sapi, rusa, kuda dan
musang. Namun, manusia dan primata tidak memiliki fitur tapetum lucidum ini. Begitu
juga dengan tupai, karena mereka lebih aktif di siang hari (diurnal) dan
retina mereka dirancang untuk penglihatan cahaya yang lebih terang."
Warna
mata yang terpancar bervariasi pada setiap binatang dan tergantung pada jumlah
zinc dan riboflavin yang ada dalam sel-sel pigmen khusus dalam tapetum lucidum.
"Zinc adalah logam, dan riboflavin adalah asam amino, dan keduanya
berperan sebagai agen reflektif (agen yang memantulkan)," jelas Dr. Powell. "Tergantung
seberapa banyak jumlah zinc atau riboflavin pada sel-sel ini, warna mata yang
memancar bisa bervariasi dari hewan yang satu dengan lainnya dan dari ras yang
satu dengan lainnya."
Usia
hewan, serta warna bulu dan matanya juga bisa mempengaruhi luminasi (sinar mata).
"Usia bisa mengubah reflektifitas/ daya pantulan dan lensa
menjadi lebih padat" kata Dr. Powell. Masih kata Dr. Powell, "Faktor ini
mengurangi kemampuan hewan untuk memantulkan cahaya kembali keluar dari
mata."
Pada
awal proses, sama seperti manusia melalui kornea, melewati pupil dan iris lalu
menuju ke retina. Di sini, cahaya diteruskan ke tapetum lucidum, lalu
dipantulkan kembali sehingga lebih kuat dan lebih mudah menstimulasi sel batang
dan sel kerucut. Jadi, cahaya lewat dua kali melalui retina.
Pada
intinya, jika dibuat perumpamaan, tapetum lucidum ini selain seperti cermin, implikasinya
juga seperti bulan. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya dan cahaya bulan sebenarnya
berasal dari pantulan sinar Matahari. Bulan bermanfaat saat malam tiba. Sama seperti
tapetum lucidum yang bermanfaat saat cahaya rendah, bahkan saat gelap total.
Penjelasan
di atas belum menjawab judul pikiran
ini?
Beritahu apa yang perlu ditambahkan.
Beritahu apa yang perlu ditambahkan.
Thanks
to :
*Al-Qur’an dan terjemahan
*And obviously, Google.com





1 komentar:
Ini campuran warna pada mata kucing sehingga kucing dapat melihat diwaktu gelap.
Posting Komentar