Sabtu, 24 Mei 2014
Kata-kata ini Bagus, Tapi...
24 Mei
Diposting oleh
Ardiarti Bangun Wijaya
Kata dosenku (Mahfud Hassan, 21052014), "...Ada ungkapan, teman sejati itu bukanlah mereka yang selalu membenarkan kata-kata temannya, tapi teman sejati adalah mereka yang selalu berkata benar di hadapan temannya...."
Kata-kata itu bagus, tapi...
Jadi, dosenku mengatakannya setelah usai sesi diskusi, yang mana dalam sesi tersebut terdapat tanggapan berupa kritik, saran, pertanyaan, juga tambahan. Tentu saja yang kupikir, wah berarti kalau banyak mengkritik bukan kriteria teman sejati dong ya.
Um, tapi misalnya. Kalau aku bilang “aku ikut acara ini karena kamu ikut”, lalu sahabatku merespon, “seharusnya kamu ikut acara ini karena Allah”, tentu saja sahabatku itu berkata benar sekaligus membenarkan! Hello~ Berarti dia bukan teman sejati?
Padahal kan,
“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.” (Umar bin Khattab)
Namun sebenarnya secara struktural penulisan kutipan beliau itu kurang sempurna dari aslinya.
Ini kutipan aslinya,
“Sahabat sejati adalah orang-orang yang berkata benar, bukan yang membenarkan kata-katamu.” (Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka alias Hamka -- ketua MUI pertama, http://chirpstory.com/li/194183)
Itu tuh ternyata maksudnya, sahabat sejati bukanlah dia yang selalu membenarkan perkataanmu, tapi dia yang selalu berkata benar kepadamu walaupun itu pahit. Jadi, dia akan mengatakan salah kalau kata-katamu memang salah. Tidak tinggal diam mengikuti apa katamu, membela setiap kata-katamu tanpa mengoreksi kata-katamu terlebih dahulu.
Intinya, sahabat sejati itu jujur. Tidak akan membelamu kalau memang kamu tidak pantas dibela. Tidak takut membenarkan (mengoreksi) kata-katamu yang salah.
Haha. Ternyata... kutipan aslinya gak jauh beda sama kata dosenku.
Jadi, ya, kata-kata itu bagus, tapi... ambigu. -_-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
... والسلامعليكم


0 komentar:
Posting Komentar