Berdebat bukan keahlianku. Tapi menjelaskan
adalah keharusan. Meski pada akhirnya tidak jelas, semua terserah pada Tuhan.
Yang bisa dilakukan hanya berusaha.
Pernah suatu hari membahas tentang ISIS. Dia
berkata, “Tinggalkanlah agamamu yang memicu kekerasan.”
Aku bilang, “Bagaimana mungkin agama yang
bernama ‘damai’ (Islam) ini memicu kekerasan? Yang benar saja?”
“Apalah arti sebuah nama?”
“Dimana letak kesalahannya?”
“Lihatlah ISIS!”
“Apa hubungannya ISIS dengan Islam? Ketahuilah
ada banyak sekali umat Islam di muka bumi. Jika ajaran Islam mengajarkan
kekerasan, pembunuhan, seperti yang –katanya- dilakukan oleh ISIS, tentu saja
kamu sudah mati sekarang. Bayangkan satu orang bisa membunuh lebih dari satu
orang. Lihatlah keluar, ada berapa banyak muslim di bumi? Adakah kemungkinan
kamu masih hidup kalau Islam menyuruh kita untuk berperang tanpa alasan yang
dibenarkan?”
“Jika kau mengikuti ajaran agamamu, tentu kau
akan berakhir seperti ISIS. Tapi karena muslim itu baik, jadi aku belum mati.
Aku hanya mempermasalahkan Islam, bukan pemeluk Islam. Coba kamu baca Quran
baik-baik. Ajarannya tak semanis yang kamu pikirkan. Kalau kamu memahaminya
dengan baik, tentu kamu sudah bergabung dengan ISIS sekarang. Apa kamu belum
tahu pemimpin ISIS itu bergelar doktor? Sedangkan kamu, apa?”
--------------------------------------------------
Hal yang terngiang-ngiang dari kalimatnya yaitu
: Muslim itu baik, tapi ajarannya tidak. Muslim tidak mengikuti ajarannya.
Jadi, muslim itu baik karena tidak mengikuti ajarannya. Aku tidak bergabung
dengan ISIS karena aku tidak memahami Islam dengan benar. Itu poin yang dia
sampaikan.
Baru beberapa saat setelah percakapan itu, aku
sedikit tercerahkan oleh jawaban yang kutemukan entah dari mana datangnya, yang
jelas Allah memberiku petunjuk. Alhamdulillah.
Dimulai dari pengertian ulama. Ulama
adalah..... (baca di sini saja).
Itu artinya, orang yang paling memahami ajaran
Islam disebut ulama.
Kalau toh pemimpin ISIS itu dia sebut seorang
ulama, mengapa dari sekian banyak ulama dia menilai Islam dari satu ulama saja?
Padahal belum tentu dia benar. Apa karena dia terkenal? Hei ulama bukan hanya Abu Bakr al-Baghdadi! Kalau
semua ulama mengajarkan kekerasan, barulah kau bilang Islam ajaran keliru.

0 komentar:
Posting Komentar