... السلام عليكم

Selasa, 09 Juli 2013

Luqman dan Sindiran Orang





Dalam sebuah riwayat menceritakan, suatu hari Luqman masuk ke pasar menaiki seekor himar (keledai), dan anaknya mengikuti dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, beberapa orang berkata,

"Lihat itu orang tua yang tidak punya perasaan, anaknya dibiarkan berjalan kaki."

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang banyak maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat demikian, orang di pasar itu pun berkata,

"Lihat itu orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak-enakan naik himar, sungguh kurang adab anak itu."

Mendengar kata-kata itu, Luqman langsung naik ke belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang banyak pun berkata lagi,

"Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, sungguh kasihan himar itu."

Karena  tidak suka mendengar sindiran orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata,

"Lihat bodohnya dua orang itu berjalan kaki sedangkan himarnya tidak dikendarai."


Dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman menasehati anaknya tentang sikap manusia dan gunjingan mereka,
"Sesungguhnya orang tidak pernah terlepas dari percakapan orang lain. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T. saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangan dalam tiap-tiap urusan."
Kemudian Luqman berpesan kepada anaknya, 
"Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu (i) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja) tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; (3) Isteri bila berkumpul dia mengganggumu (diantaranya dengan ucapan dan perbuatan yang menyakiti) dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)





Terima kasih. Semoga bermanfaat.
... والسلامعليكم

Kacamata

 

Ardiarti Bangun Wijaya Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez